Friday, January 12, 2007

Lobster Baru






Saya baru membeli akuarium beserta 3 lobster jantan dan 5 lobster betina. Untuk ini, terpaksa daku harus menjebol tabungan untuk membeli perangkatnya. Lobster ini bukan lobster air laut lho, tapi lobster air tawar, jadi lebih gampang merawatnya. Jenisnya adalah Red Claw, disebut begini karena lobster jantannya memiliki warna merah di capit depannya. Red Claw, selain bagus untuk dijadikan udang hias, juga enak untuk dimakan. Kadar kolestrol dan garamnya rendah, jadi relatif lebih sehat untuk dikonsumsi.

Akuariumnya lobster ada dua dan dibuat bertingkat. Akuarium bawah untuk keperluan menyaring air dan sebagai akuarium cadangan. Ada sebuah pompa yang mendorong air dari akuarium bawah ke atas. Air tersebut dikucurkan, gunanya supaya dapat melarutkan oksigen ke dalam air. Di akuarium atas sendiri ada pipa yang mengalirkan air dari akuarium atas ke filter di akuarium bawah. Lobster ini sangat butuh oksigen yang banyak dan butuh sirkulasi air. Ini tidak seperti ikan lele atau ikan koki yang kadang2 tanpa sirkulasi air pun bisa hidup. Untuk airnya, air ledeng bagus buat lobster karena kadar oksigennya tinggi. Namun air ledengnya harus diendapkan dulu minimal 1/2 hari, tujuannya adalah untuk mengurangi kadar klornya. Air tanah pun bagus karena banyak nutrisinya, tapi kekurangannya adalah oksigennya agak kurang. Di samping itu kalau air tanahnya tercemar, ini bisa membuat lobster stress.

Di dalam akuarium ada beberapa pipa paralon yang direkatkan. Gunanya adalah sebagai sarang lobster. Kalau tidak ada sarang, lobster bisa terus berkelahi. Disamping itu apabila lobster akan melakukan moulting / ganti kulit, lobster harus bersembunyi di sarang. Apabila tidak, lobster lain bisa leluasa menyerang dan memakannya, karena lobster punya sifat kanibal juga. Untuk mengatasi masalah ini, saat itu kita harus mencukupi pakan dari lobster sehingga mereka kenyang. Lebih bagus kalau pakannya itu berupa cacing tanah, dengan demikian sifat agresifnya bisa disalurkan dengan memakan cacing tanah.

Disamping memakan cacing tanah, lobster juga bisa makan tauge (dicelup dulu dengan air panas supaya bisa tenggelam), potongan kecil kentang, ubi jalar, dan makanan yang utamanya adalah pelet udang (butiran pakan khusus untuk udang). Biasanya lobster dikasih makan pada sore hari atau malam hari. Katanya di habitat asalnya, lobster suka mencari makan di malam hari. Lobster tidak makan ikan karena susah ditangkap oleh capitnya. Dia suka makan dedaunan, akar tanaman dan umbi-umbian.

Saya pernah ke toko ikan di Jl Karapitan, disitu lobster Red Claw dijual Rp 40.000 per ekor, padahal panjangnya paling baru 2,5 inci-an. Di toko lain yang agak deket dari situ, lobster 2 inci dijual Rp 10.000. Bener2 jauh perbedaannya. Kalau konsumennya tidak tahu harga, dia bisa rugi kalau membeli di toko yang pertama. Lobster saya sendiri kayaknya ukurannya sudah sekitar 4,5 inci. Kalau dijual bakal mahal banget. Begitu pula kalau dimakan :)



Labels: