Thursday, October 20, 2005

Survive di Jakarta

Sudah 2 mingguan saya berada di jakarta, semenjak keterima kerja. Rasanya seperti piknik yang tiba-tiba, setelah lama berada pada masa penantian yang panjang di Bandung. Hidup disini memang lumayan repot, namun rasanya benar2 berisi dan bermakna. Tinggal sendiri, nyuci baju dan nyeterika sendiri, ngerebus air sendiri, buat telor rebus sendiri dan lain-lainnya sendiri. Sudah nggak ada lagi orang tua yang biasa nyuruh2 belanja ke supermarket sehingga saya bisa mengkorupsi uang kembaliannya (karena suka nggak diminta lagi), atau kebutuhan untuk surfing ke warnet sekedar melongo di depan komputer dan bersikap seolah2 sedang melakukan sesuatu yang berarti. Nggak ada lagi tidur siang, kecuali hari libur, itu juga kalo nggak nyuci. Hari-hari dihabiskan untuk nyuci (baik baju kotor maupun baju yang sudah dijemur tapi basah lagi karena kehujanan dan nggak ada yang ngangkat), nyeterika (sebatas baju-baju kantor, baju-baju dalam dan jemuran yang masih rada lembab, walau sudah dijemur berhari-hari namun tidak kering2 karena sering mendung), menggodok telur, ngegodok air untuk membuat energen atau supermi dan berkeliaran mencari makanan yang murah namun nggak bikin perut sakit (dan bukan supermi tentu saja). Tarawih dan mengaji tidak termasuk di antaranya, karena badan sudah capek sehingga dikhawatirkan ketika sholat malah ngelamunin yang macam-macam. Paling-paling baca buku agama dan doa, ini pun jarang.

Namun saya tetap harus bersyukur juga, karena bisa tinggal di kamar kost yang bagus banget (sebagus harganya). Ada TV kabel, AC, kasur busa (model spring bed tapi ada kolongnya), dan kamar mandi luar yang bersih. Kamar kostku ada di tingkat 2 dan terbuka sehingga gampang ngejemur baju. Bahkan penghuni kost yang di bawah, yang punya kamar mandi pribadi pun kalau menjemur kadang ke atas juga (padahal mereka membayar lebih mahal :D ) Dan kami yang tinggal di atas nggak takut bau kamar mandi mempengaruhi kamar. Di depan kamar kita dapat melihat gedung-gedung jakarta yang penuh dengan lampu2, kalau beruntung mungkin kita bisa menjumpai ufo yang sedang terbang di angkasa malam. Tetangga-tetangga kost juga baik-baik, baik yang diatas maupun di bawah. Bahkan yang cantik juga ada (lho?).

Pernah di suatu hari, ketika hujan, jemuran saya diangkatin sama mereka. Pernah juga ketika hujan turun disertai angin kencang, tetangga memindahkan sepatu dan tempat jemuranku ke tempat yang kering, sementara dia sendiri basah-basahan. Saat itu saya asyik terlelap tidur... ketika sahur saya pernah ditawarin makan nasi dan semacam sarden ikan yang kelihatannya sangat enak. Sayangnya saya tidak bisa makan ikan laut yang tidak bersisik seperti Tuna, teri dan ikan sarden ikan itu. Saya pernah diajakin jalan sama teman sekost, dan ditraktir minum jus seharga Rp 6000,- dan yang lebih gila lagi, diajak makan di restoran Hot Pot, yang harganya jelas mahal banget sehingga daftar harga menunya tidak diberikan secara bebas. Kalau kita makan di situ, kita akan memasak sendiri makanannya, seperti di Hanamasa. Dan makanan di situ juga enak banget. Ada juga menu yang ingin saya makan tapi nggak boleh, yaitu semacam bakso ubur-ubur. Pelayan di situ menaruh tagihannya berupa map kecil, dan temanku memasukkan uang di situ. Kemudian kembaliannya diserahkan juga melalui map itu. Karena pembayarannya pakai cara tutup-tutupan seperti ini, saya yakin pasti harga makanannya mahal sekali.

Juga waktu saya sakit, ada teman saya datang dan tidur di rumah, kemudian dia mencucikan baju-baju saya. Bukannya malas, tapi saya tidak bisa terkena air dingin terlalu sering karena masih sakit. Dan disini dokter juga murah. Saya yang sakit tenggorokan dan pilek hanya mengeluarkan uang Rp45.000,- untuk berobat. Itu sudah termasuk ongkos dokter Rp12.500,- , obat antibiotik, anti pilek dan demam, permen tenggorokan troches dan vitamin C therabex. Kalau di Bandung, dengan penyakit yang sama saya bisa jebol seratus ribuan, karena dokternya suka memakai resep obat antibiotik kualitas tinggi untuk penyakit-penyakit berat, dan bermerek sehingga harganya aduhai mahalnya. Semoga saya bisa cepet sembuh, teman2 semua musti doain ya! Ntar kalo teman2 pada sakit bakal saya doain juga deh :D

Oiya, kalo ada teman2 yang rumahnya dekat jl Thamrin atau Jl Wahid Hasyim, kasih tau ya! Saya mau ngumpulin teman2 di planet jakarta ini soalnya.....Kalo mau main ke kostan juga boleh, asal musti janjian dulu. Paling juga hari sabtu atau minggu, syukur2 kalo mau bantuin nyuci dan nyeterika baju juga :D