Saturday, July 02, 2005

Darwin oh Darwin

Beberapa hari yang lalu, saya meminjam dan membaca buku "Darwin for Beginners" terbitan Mizan di Comic Corner. Buku ini benar2 bagus banget, nggak rugi meminjamnya. Yang paling bikin bagus bukan kisah hidup Darwin atau teori evolusinya, melainkan ilustrasinya yang membuat perutku sakit karena ketawa. Illustratornya bener2 kocak dan kreatif abis. Memang, dengan gambar kita bisa mengungkapkan kegilaan-kegilaan yang sulit diungkapkan dengan kata-kata.

Ada beberapa hal yang saya dapatkan setelah membaca buku ini:

1. Teori evolusi tidak mengatakan bahwa manusia (kalau dapat dikategorikan hewan) berasal dari kera, melainkan manusia dan kera memiliki nenek moyang mamalia yang sama.

2. Teori evolusi ini terus mengalami penyempurnaan sesuai perkembangan ilmu pengetahuan. Amat menggelikan mendengar orang mengkritik habis-habisan teori evolusi yang berlandaskan buku "the Origin of Species"nya Darwin. Ini buku kuno, dan memang ada banyak kritik yang diterima Darwin ketika dia meluncurkan buku yang habis terjual dalam sehari ini. Dari kritik yang konyol, yang dikeluarkan oleh orang yang belum paham akan teori evolusi itu sendiri maupun orang yang senang memutar balikkan fakta, sampai kritik ilmiah yang memuat lubang-lubang dalam teori evolusi Darwin. Namun sesuai perkembangan ilmu genetika,
teori ini berkembang dan berubah menjadi lebih lembut dan modern, sehingga kritik-kritik yang menentangnya pun terjawab.

3. Teori evolusi tidak beranggapan bahwa makhluk hidup saling berantem, cekik mencekik dan banting membanting sehingga terjadi pembunuhan besar-besaran dan akhirnya yang tersisa adalah yang terkuat (seperti pada kompetisi olah raga atau dalam film seri Kamen Rider Ryuuki). Inti teori ini adalah, gen makhluk hidup memiliki kemampuan untuk bervariasi. Seiring dengan perkembangan geografi, iklim maupun interaksi antar makhluk hidup, yang tidak terganggu akan terus berkembang dan bervariasi, sedangkan yang tidak sanggup bertahan dalam lingkungan tersebut (umpamanya karena tidak bisa menghasilkan keturunan, bencana alam, perburuan dan sebagainya) akan punah atau bermigrasi ke tempat lain. Di tempat lain itu dia akan bervariasi lagi dan menghasilkan corak satwa yang memiliki ciri khas yang berbeda dengan daerah asalnya.

Dan satu hal yang penting dicatat adalah, evolusi terjadi dalam jangka waktu yang luamaaaaaaaaaaa sekali, tidak terjadi dalam sekejap seperti dalam film "evolution" atau dalam film-film mistis "babi ngepet" dimana manusia dengan bantuan ilmu ghaib dapat merubah DNA nya dan berubah menjadi hewan, atau bukan juga seperti komik-komik marvel dimana seseorang yang terkena mutasi langsung dapat memiliki kemampuan super seperti dapat menempel ke dinding, menjadi raksasa hijau dan sebagainya. Penghilangan atau perubahan gen makhluk hidup dari satu zaman ke zaman lainnya terjadi dengan sangat lambat dan memakan waktu jutaan tahun untuk perubahan yang kecil saja.

4. Teori evolusi mengatakan bahwa pembentukan komponen2 tubuh makhluk hidup yang kompleks dan memiliki makna dan tujuan tertentu (yang melambangkan kebijaksanaan Tuhan), merupakan proses yang "kebetulan" dan terjadi secara otomatis, yaitu dengan
kecenderungan makhluk hidup untuk bervariasi itu. Dengan demikian penganut evolusi tidak berpendapat bahwa Tuhan dengan mukjizatnya, secara manual membentuk dan menyusun organ-organ makhluk hidup satu kali dan membiarkannya berkembang begitu saja, melainkan menciptakan dan merubah fungsi organ tubuh makhluk hidup-Nya terus menerus mengikuti perubahan zaman, tanpa mukjizat atau campur tangan "istimewa". Hal ini tidak berarti Tuhan tidak bijaksana dan dunia yang indah ini terjadi secara kebetulan saja. Tuhan tetap Maha Bijaksana dan Maha Perancang, dan Alam semesta yang indah ini mustahil terbentuk begitu saja tanpa sebab utamanya, namun seorang penganut evolusionis beranggapan bahwa tindakan Maha BIjaksana dan Maha Perancangnya Tuhan berlangsung terus menerus dan tidak hanya merupakan masa lalu saja, melainkan Dia terus-menerus mengurus makhluk-Nya, tidak "mengantuk" dan tidak "tidur".

5. Darwin bukanlah seorang atheis atau orang yang jahat. Dia benar-benar percaya Tuhan dan melalui suratnya dia berhasil membuktikan keberadaan-Nya dengan metode kontradiktif (pertama dia mengasumsikan Tuhan ada, kemudian mengasumsikan sebaliknya, namun ternyata semuanya berujung pada kesimpulan yang sama bahwa Tuhan itu memang pasti ada). Namun dia tidak mau terikat dengan Kristen Ortodoks yang dianutnya semenjak Darwin memulai perjalanannya mengelilingi dunia dengan kapal. Darwin mungkin memiliki "agama"nya sendiri.

Ilmuwan yang membenci perbudakan dan sistem sosial yang membagi masyarakat dalam kelas-kelas. Kondisi sosial masyarakat amat diperhatikannya, sehingga teori evolusinya dipendam selama 20 tahun. Dia khawatir teorinya ini menghebohkan dan merusak keyakinan beragama masyarakat sehingga menimbulkan huru-hara. Bahkan kalau temannya Wallace yang ada di Malaysia tidak mengirimkan paper berisi teori evolusi (yang ternyata isinya, bahkan bab-babnya sama persis dengan karyanya sendiri) kepadanya untuk ditanggapi, mungkin teori evolusi ini tidak akan dia ungkapkan. Akhirnya dia bersama Wallace pun menerbitkan tulisan mengenai teori evolusi untuk pertama kalinya.

Yang saya senangi dari Darwin ini adalah keberaniannya untuk menyesuaikan dirinya dengan kenyataan dan kebenaran yang sanggup ditangkapnya. Saya tidak setuju bahwa manusia dan monyet satu nenek moyang, namun bagaimanapun teori evolusi merupakan sumbangan yang bagus untuk ilmu pengetahuan. Tidak hanya gen saja yang berevolusi, bentuk geografis bumi, pemikiran-pemikiran dalam masyarakat bahkan seluruh alam semesta semuanya berevolusi, dan menurut agama semuanya itu tidak Allah ciptakan dengan sia-sia. Semuanya mengarah pada penyempurnaan dari tujuan-tujuannya, sebagaimana manusia semenjak berupa zat-zat makanan yang berasal dari tanah, setelah dimakan manusia menyebar di tubuhnya dan berkumpul menjadi sperma dan sel telur, kemudian berpadu ketika sepasang kekasih menjalin cinta dan berkembang menjadi janin di tubuh sang Ibu. Kemudian lahir menjadi bayi yang tubuhnya terus berkembang dan mengalami penyempurnaan sehingga dia mati. Menurut agama mati itu bukan akhir perjalanan dan penyempurnaan, sebab ruhnya akan mendapatkan badan non material baru dan melanjutkan kehidupannya, sampai hari kiamat.

Demikian tulisan saya, sebenarnya pingin nulis lagi tapi takut kepanjangan dan lagi pula bukunya sudah saya kembalikan. Tulisan ini juga merupakan hasil dari mengingat-ingat. Pokoknya buku ini saya rekomendasikan untuk dibaca deh... Buku Darwin untuk pemula diterbitkan juga oleh penerbit lain (kalo gak salah Kanisius). Kalau yang terbitan Mizan mungkin sudah susah didapat di toko-toko buku. Ilustrasinya serius ala gambar2 eropa (beda dengan gambar2 jepang yang santai dan kartun banget) tapi justru itu yang membuatnya lebih lucu.

0 Comments:

Post a Comment

Subscribe to Post Comments [Atom]

<< Home